Posts

Showing posts from July, 2020

Coba Diem Dulu

Perjuangan seperti apa lagi yang harus dilakukan? Kadang orang cuma tau enaknya aja. Cuma liat hasilnya aja. Di situasi gak enak, mana pernah mereka tau. "Ih enak ya sekarang udah bisa beli ini" "Ih enak ya, sekarang udah bisa beli itu" Kadang kalo ada orang yang sirik, sering banget ngejatohin, matahin semangat. "Kerja terus, gak mikirin kuliah tah? Perempuan itu harusnya berpendidikan tinggi"  Dan kayaknya orang yang sering ngomong kek gitu deh, yang seharusnya mulutnya di kuliahin.    "Kok gak kuliah? Kok gak punya almamater? Kok gak pernah ikut event kampus? Kok? Kok? Kok?" Udah ya, diem. Situ kuliah aja masih minta transferan Mamah Papah, dan lagi latar belakang kita emang beda. Ya mungkin ini jalan hidup saya, kita memang sama-sama punya kaki, tapi tujuan kita beda. Kalo ditanya mau, ya mau. Diposisi kayak kalian, yang tinggal bilang "Mah, uang jajanku habis, transfer ya nanti" "Pah, uang makanku tinggal sedikit, tambahin ya...

Aku Tau

Jika kau ingin tau kabarku, aku baik-baik saja. Aku tau kamu kadang mencari tau tentang aku. Ingin membaca tulisan terbaru apa yang ada di blog ini. Ingin tau kisah apa yang terjadi setelah kamu pergi. Iya kan? Tenang saja, 3 tahun berlalu mengajariku banyak hal. Denganmu aku faham, aku tidak bisa hidup dengan pria keras kepala dan mau menang sendiri. Hey, peranmu tidak terlalu penting buatku! Setelah aku kau usir secara angkuh, ya aku pergi. Tidak lagi mencari, tidak lagi ingin kembali. Mungkin dulu aku berfikir kalau kau satu-satu nya yang terbaik, yang Tuhan kirim untuk melengkapi hari-hariku. Tak sedikit pula yang mengatakan, aku dan kamu itu mirip. Mereka bilang jodoh, aku hanya meng-aamiin-kan. Setelah melalui banyak hari, melalui banyak kisah, dan berbagai pelik. Aku tersadar, selama ini aku bodoh. Aku terlalu banyak melihat pemandangan dari dalam kamar, hingga tak sadar bahwa dibalik jendela banyak yang lebih indah. Tidak, aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Tapi.... Hmmm... ...

Juara Kedua

Aku ingat pertama kali melihatmu. Kau masuk kedalam hidupku tanpa permisi, berputar bagai gasing didalam pikiranku Entah kau milik siapa, aku keras kepala. Ceritakanlah tentang harimu. Berbincanglah sampai salah satu dari kita tertidur. Aku tidak akan bosan dengan semua yang kau ketik. Betapa sering aku menduga-duga, adakah kode yang tersirat dalam kolom chat kita? Aku tidak mau berdrama, tapi aku tidak bisa mengeluarkanmu dari kepala. Aku tergila-gila hingga tak tau lagi harus berbuat apa. Ini semacam hasrat purba, yang lebih tua dari manusia. Jika kau percaya akan "Jodoh" mungkin ini contohnya. Dan aku tidak berbicara perihal parasmu, atau apapun yang kau punya. Ada sesuatu tentangmu yang membuatku merasa baik-baik saja, entah apa. Kau selalu mampu membuatku jujur mengenai segala hal, kecuali satu: perasaanku Andai saja aku mampu memberitahu mu,  Tapi aku terlalu takut akan reaksimu, yang tidak sesuai dengan imajinasiku selama ini. Bukankah fiksi lebih meninabobokan daripad...

Lega

Hari itu segala pintu dari berbagai arah seolah-olah terbuka dengan sangat lebar Sinarnya menawarkan cahaya yang amat terang Dengan membawa kertas berpita emas, aku menujukkan kepada penjaga ruangan agar aku diizinkan untuk masuk tanpa ada penghalang Setelah melihatnya berdiri didepan sana untuk menyambutku dengan bahagia dan tak lupa ia tersenyum dengan riasan yang begitu menawan Aku datang dengan tidak membawa teman, karena mereka memang tidak di undang Teman-temanku menyarankan untuk tidak datang di hari itu Tapi aku bersikukuh mengesampingkan sifat angkuh Hingga hari ini, diriku ada disebuah gedung, berhiaskan bunga-bunga Dekorasi yang sangat begitu indah Untuk menyaksikan hari bahagia nya Setiap waktu, aku menatapnya Pandanganku tidak terlepas dari wajahnya yang rupawan Matanya yang teduh, senyumnya yang menawan, dan jas putih yang ia pakai menambah kewibawaannya Dan tak lupa hari ini adalah hari miliknya Matanya pun tak lepas menatapku Kebetulan pada hari itu aku duduk disebuah k...

Invited

Berulang kali aku memikirkannya Mungkin ini sedikit berlebihan Tetapi sungguh, Undangan ini berhasil membuatku tak tidur sudah dua malam Mungkin, karena aku sudah memutuskan tak mau tau apapun Seharian penuh aku mencoba mengerti keadaan ini Apa yang harus kulakukan ? Haruskah aku datang agar perasaannya baik-baik saja ? Haruskah aku menjadi temannya dan berhenti membuatnya bertanya-tanya ? Tapi, jika kubiarkan saja aku seperti menyimpan banyak kemarahan dan tak seharusnya aku seperti ini dan selalu menghindarinya Lagi, perasaanku luruh saat ia mengirimkan pesan seperti ini setelah bertahun nomorku diblokir:  Minggu, datanglah ya, kumohon Sebenarnya, aku merasa gugup dan tak tau harus bagaimana, tetapi aku mencoba untuk mengendalikan diriku sendiri dan tenang Tak lupa aku menyuguhkan kata-kata baik untuk hatiku agar aku memang merasa baik-baik saja

Bukan Waktu yang Salah

Kiranya esok aku akan berhenti bercerita tentangmu. Tidak pada manusia, tidak pada rumput atau angin. Juga tidak pada keseluruhan isi dunia. Bukan sudah bosan, hanya saja aku ingin menjaga yang seharusnya disimpan. Sebab tentangmu, nyatanya hanya cukup menjadi rahasia untuk kita berdua. Tapi jemariku tidak pernah bisa berhenti mengetikkan kisah kita, sepahit apapun itu. * "Masih suka capek?"⁣⁣⁣ "Ya masihlah, namanya juga orang hidup."⁣⁣⁣ "Padahal udah punya rumah?"⁣⁣⁣ "Hah? Gimana?"⁣⁣⁣ "Iya, rumah untuk pulang. untuk lepas semua lelah."⁣⁣⁣ "Asli, nggak cocok kamu ngomong kayak begitu."⁣⁣⁣ "Ya makanya saya nggak sering ngomong begini."⁣⁣⁣ "Dih, apaan deh."⁣⁣⁣ "Hahaha. serius nih, masih capek?"⁣⁣⁣ "Masih. Apaan sih rumah sama capek disambung-sambungin."⁣⁣⁣ "Ya udah ayo nikah, biar tahu rasanya punya rumah buat pulang."⁣⁣⁣ "Becandanya nggak lucu!"⁣⁣ "Hidup kamu sese...

Pergi aja Gapapa

"Masih inget gak pertama kali kamu jemput saya pas hujan? Kamu bawa jaket 2. Padahal rumah kamu dengan tempat kerja saya berlawanan arah" "Masih inget pertama kali kamu jemput saya pas training di tempat kerja yang baru?" "Pertama kali kamu ajak ke tempat dimana kamu ngungkapin semuanya. Inget? Saya rasa kamu inget semuanya, tapi ya sudah cuma sekadar inget." "Gini ya, hati bisa bolak-balik. Perasaan ini cuma gak sengaja. Pertemuan kita juga memang gak sengaja" "Terus maksud kamu dengan ketidaksengajaan ini bisa selesai gitu aja? Bisa ngubah keadaan seperti semula?" "Enggak, gak gitu..." "Bahkan kamu sendiri bingung mau ngejelasin apa lagi. Padahal semua nya sudah jelas." "...." "Andai dulu kita gak ketemu" "Jangan berandai-andai seperti menyesal. Salah kamu sendiri yang cepat jatuh cinta" "Wanita mana yang gak jatuh cinta sama kamu. Dengan hampir kesempurnaan yang kamu miliki, tata...

Dahlah

"Enak ya mba jadi Admin. Ntar kalo saya keterima daftar Admin, pengen nikah ah kalo dah setahun" "Gigi elu enak. Ih si goblok nikah kok nunggu jadi Admin, lu kira enak?" "..." "Bayangin kalo lu udah nikah terus closingannya jam 12 malem, nginep terus di mess, jarang pulang, terus suami lu tidur sama yang laen hahaha" "Ya juga wkwk" "Tapi ya kalo gua mah mending nyari suami yang udah ada kerjaan tetap. Kek cowok elu tuh, dah sono mending nikah aja. Gausah pusing-pusing mikirin kerjaan" "Haiss mba ini, nikah bukan cuma ena-ena. Pasti banyak masalah lagi yang muncul nanti nya" "Ya gapapa lah, asal dia bisa nerima apa ada nya" "Naaa itu diaa, saya sama dia itu mbaaaa jauuuhhhh bedaaa. Kadang suka ngerasa insecure gitu. Kok bisa yaa dia yang "WAH" dapet saya yang "YAH". Kan insecure banget" "Tapi dia sayang kan?" "Hmm gatau, kek nya sih... Ah gatau ah laper" * ...

Stefbell Elegi Renjana

"Nggak bosen?", Tanya gue sama dia yang tiba-tiba dateng kerumah. "Bosen apa?", Katanya sambil melepas helm "Ya begini doang, gak ngapa-ngapain" "Kan kata pemerintah disuruh dirumah aja. Eh pinjem  sisir sih kok kusut bener rambut saya gak pake pomade" "Lah itu kamu bukannya dirumah, malah kesini. Nih" , sangkalku kemudian memberi sisir untuknya "Kan kangen" "Dih! Pulang sana, ngantuk nih" "Oh jadi ngusir? Ngantuk mah tidur aja kali" "Ya kamu belum pulang, gimana bisa tidur coba" "Inikan udah pulang" "Hah?" "Kenapa? Kan kamu tempat saya pulang. Kamu gak mau saya jadiin tempat pulang?" "...." Hening. Lalu aku memecah keheningan ini "Kenapasih ada manusia yang gak bisa banget romantis?" "Semua orang romantis, dengan caranya masing-masing" "Kamu enggak sama sekali" "Karena harus begitu" "Biar apa?" "Karena...