Pergi aja Gapapa
"Masih inget gak pertama kali kamu jemput saya pas hujan? Kamu bawa jaket 2. Padahal rumah kamu dengan tempat kerja saya berlawanan arah"
"Masih inget pertama kali kamu jemput saya pas training di tempat kerja yang baru?"
"Pertama kali kamu ajak ke tempat dimana kamu ngungkapin semuanya. Inget?
Saya rasa kamu inget semuanya, tapi ya sudah cuma sekadar inget."
"Gini ya, hati bisa bolak-balik. Perasaan ini cuma gak sengaja. Pertemuan kita juga memang gak sengaja"
"Terus maksud kamu dengan ketidaksengajaan ini bisa selesai gitu aja? Bisa ngubah keadaan seperti semula?"
"Enggak, gak gitu..."
"Bahkan kamu sendiri bingung mau ngejelasin apa lagi. Padahal semua nya sudah jelas."
"...."
"Andai dulu kita gak ketemu"
"Jangan berandai-andai seperti menyesal. Salah kamu sendiri yang cepat jatuh cinta"
"Wanita mana yang gak jatuh cinta sama kamu. Dengan hampir kesempurnaan yang kamu miliki, tatapan mata, senyum, serta kewibawaanmu?"
"Apa yang salah dari saya?"
"Kamu salah"
"Maaf"
"Sifat dingin yang kamu punya ini cuma digunain buat saya doang? Iya kan? Sama dia? Temen-temen kamu? Apa pernah gini?"
"Yasudah sekarang ini kamu mau nya apa?"
"Harusnya kamu faham apa ingin perempuan kalau sudah begini. Tapi yasudah lah sesuatu yang dipaksa gak bakal berujung baik. Silahkan pergi, saya gak akan nahan kamu lagi. Makasih"
Dia beranjak pergi tanpa mengucap salam, men-stater motor nya. Melaju dengan cepat.
Comments
Post a Comment