Stefbell Elegi Renjana

"Nggak bosen?", Tanya gue sama dia yang tiba-tiba dateng kerumah.

"Bosen apa?", Katanya sambil melepas helm

"Ya begini doang, gak ngapa-ngapain"

"Kan kata pemerintah disuruh dirumah aja. Eh pinjem sisir sih kok kusut bener rambut saya gak pake pomade"

"Lah itu kamu bukannya dirumah, malah kesini. Nih", sangkalku kemudian memberi sisir untuknya

"Kan kangen"

"Dih! Pulang sana, ngantuk nih"

"Oh jadi ngusir? Ngantuk mah tidur aja kali"

"Ya kamu belum pulang, gimana bisa tidur coba"

"Inikan udah pulang"

"Hah?"

"Kenapa? Kan kamu tempat saya pulang. Kamu gak mau saya jadiin tempat pulang?"

"...."

Hening.

Lalu aku memecah keheningan ini

"Kenapasih ada manusia yang gak bisa banget romantis?"

"Semua orang romantis, dengan caranya masing-masing"

"Kamu enggak sama sekali"

"Karena harus begitu"

"Biar apa?"

"Karena ada saya yang begini, makanya kamu bisa protes. Kalo saya gak gini kamu gak akan protes. Dan kalo kamu nggak protes, saya gak mungkin meluk kamu karena gemes dengerin kamu ngoceh mulu"

"Bodo ah, lagi ngambek nih"

"Ih ngambek kok bilang-bilang"

"Udah sana pulang, saya ngantuk!"

"Makan yuk laper nih"
"Mau makan apa?"

"Gak usah boros mentang-mentang baru gajian, dah sana makan dirumah aja makan masakan mami. Inget harus apa kalo tiap abis gajian?"

"Tapikan... Iya, nabung"

"Nah itu tau, jangan boros-boros geh. Inget saingan kamu banyak, mahar dari bapaknya mahal"

"Enggak ah kata siapa? Kemaren saya ketemu bapak kamu, dia gak ngomong apa-apa sama saya"

"Hisss ya bukan bapak saya. Bapak... Ya bapak siapa kek. Ah auk ah, ribet"

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan