Posts

Showing posts from February, 2020

Sapaan Sederhana

"Hei, apakabar? Aku rasa kau baik-baik saja", "Sesekali aku menengok, dan kau tak lagi menulis tentang kehilangan", "Bagaimana harimu?" Ucapnya setelah bertahun-tahun tidak berkabar. Ingin sekali ku balik bertanya, namun aku berusaha sedingin mungkin di setiap sapaan. Bukan karena sombong. Namun, untuk seseorang yang memilih hilang tidak pantas untuk diberi jalan pulang. Tak usah membahas tentang aku Aku baik-baik saja Banyak orang baik yang datang setelah kau pergi. Aku sudah bahagia sekarang Tak perlu kau cemaskan aku lagi Aku sudah ditemukan oleh seseorang Yang seperti doamu dulu sebelum pergi meninggalkanku Yang akan benar-benar menyayangiku Yang akan benar-benar mencintaiku Kini aku telah ditemukannya Seseorang yang mencintai aku sebesar aku mencintaimu dahulu Atau bahkan lebih Aku sudah bahagia sekarang Tak perlu lagi kau khawatirkan kabarku Salahmu telah kumaafkan Luka olehmu telah tersembuhkan Tak perlu lagi merasa bersalah karena meninggalkanku Hu...

Judulnya Nggak Tau

Saya nggak tau akhirnya akan seperti apa. Segala sesuatu yang kita jalani hari ini, esok, dan seterusnya belum bisa ditebak. Kamu tau, kita baru aja memulai episode baru? Lembar demi lembar kita tulis kisah. Hari demi hari kita saling bertukar cerita. Kamu tau? Saya adalah orang yang paling bahagia ketika menemukanmu dalam buku baru saya. Sebuah makna memang jarang kamu temukan pada diri saya. Tapi asal kamu tau, setiap kali saya disampingmu ataupun sedang berhadapan denganmu, saya selalu saja menatap wajahmu dengan sejuta khayalan halu dalam otak ini.  Kamu mungkin pernah bertanya, ada apasih kok ngeliatnya gitu banget? Pernah kan nanya gitu? Saya selalu merasa nyaman ketika kepala ini bersandar di bahu kekarmu. Saya yakin kamu pria tangguh, yang memikul masalah sendirian tanpa belas kasihan orang lain.  Rasanya ingin sekali saya dan kamu pergi ke suatu tempat. Yang isinya cuma kita saja. Ingin berlama-lama bersandar dipundakmu sambil bercerita tentang rumitnya masalah yang s...

Begitu Cepat

Siang ini, aku dengan nya makan siang di rumah makan yang bertema pedesaan.  "Mas, makannya diatas ajaa yaa, soalnya takut ketetesan air dari bawah. Gapapa ya mas" , ucap pramusaji kepada dia "Ohyaudah gapapa mba" , "yuk naik" Aku membuntuti nya dari belakang. Sampai diatas, ramai, ada satu keluarga yang juga sedang makan siang dengan satu meja panjang khusus.  Aku dengannya memilih menepi dibagian dekat jendela, sembari menikmati sejuknya angin.  Suasananya benar-benar seperti di desa. "Bentar ya, turun dulu" "Ngapain?" "Ikat pinggang saya ketinggalan di jok motor" Aku hanya menganggukkan kepala "Mau pesen apa mba?" , ucap pramusaji itu sambil menyodori menu makanan "Bentar ya mba nunggu kakak, dia lagi turun ada yan g diambil" "Oo iyaa mba" Tak lama kemudian, dia datang. "Saya pesen nasi ayam, tapi ayamnya dibakar, trus sayur kangkung. Kamu apa?" "Samain aja kak" "Okee, ...