Begitu Cepat
Siang ini, aku dengan nya makan siang di rumah makan yang bertema pedesaan.
"Mas, makannya diatas ajaa yaa, soalnya takut ketetesan air dari bawah. Gapapa ya mas", ucap pramusaji kepada dia
"Ohyaudah gapapa mba", "yuk naik"
Aku membuntuti nya dari belakang.
Sampai diatas, ramai, ada satu keluarga yang juga sedang makan siang dengan satu meja panjang khusus.
Aku dengannya memilih menepi dibagian dekat jendela, sembari menikmati sejuknya angin.
Suasananya benar-benar seperti di desa.
"Bentar ya, turun dulu"
"Ngapain?"
"Ikat pinggang saya ketinggalan di jok motor"
Aku hanya menganggukkan kepala
"Mau pesen apa mba?", ucap pramusaji itu sambil menyodori menu makanan
"Bentar ya mba nunggu kakak, dia lagi turun ada yang diambil"
"Oo iyaa mba"
Tak lama kemudian, dia datang.
"Saya pesen nasi ayam, tapi ayamnya dibakar, trus sayur kangkung. Kamu apa?"
"Samain aja kak"
"Okee, minumnya apa mas?"
"Saya es jeruk"
"Saya jus melon"
"Tunggu sebentar ya mas"
Sambil menikmati pemandangan pepohonan dari atas. Sesekali mata kami saling tatap. Kemudian saling tersenyum.
Suasana pun mulai sepi, keluarga yang dimeja panjang tadi telah pulang. Hanya terdengar suara musik dari speaker yang di pasang di ujung samping meja kami.
Tak lama kemudian makanan kami datang.
"Baca do'a dulu", ucapku
"Udah dalam hati, masa mau teriak-teriak"
Selesai makan, kami canggung, lagu yang terputar tiba-tiba terhenti.
"Sepi ya, lagu nya berenti"
"Iya, yaudah denger lagu pake hp aja"
*Play- Jamrud-Pelangi Dimatamu*
Tiga puluh menit kita disini
Tanpa suara
Dan aku resah harus menunggu lama
Kata darimu
Dia diam, dia mengalihkan pandangan keluar, seperti ada yang ingin dikatakan namun tertahan.
"Kenapa sii kak? Gelisah amat? Takut telat masuk kerja?"
"Hah? E.. enggak kok masih juga jam berapa"
"Ya terus kenapa?"
"Gapapa"
"Rin", dia memanggilku
"Iyaa kak?"
"Saya mau ngomong"
"Ngomong apa?"
"Tanpa saya ngomong tapi kamu udah tau kan maksud saya?"
"Dari awal ketemu kamu, emang udah ada rasa suka. Gak tau ada yang beda aja tiap saya ngeliat kamu"
Aku hanya tersenyum tersipu senang.
"Tapi gak jawab sekarang juga gapapa kok. Bisa nanti, besok, atau lusa. Asal jangan kelamaan aja"
"Aku mau jawab sekarang. Gak perlu besok"
"Apa? Gak mau mikir-mikir dulu?"
*Eh bambank, dari kemaren emang nunggu kalimat ini ngapain mikir lagi buat jawab*
"Aku jawab iya"
"Terus?"
"Yaudah"
"Tapi saya mau serius sama kamu, bahkan mau lebih dari ini nanti nya"
"Iyaa, aku juga. Tapi kalau suatu saat dipertengahan kamu tau kekurangan aku. Entah itu dari diri aku sendiri atau dari keluarga aku. Terus kamu bakalan ninggalin? Aku capek tau, dulu dua tahun cuma dimainin"
"Saya juga banyak kekurangan nya, saya beneran mau serius sama kamu. Kita udah dewasa bukan waktunya main-main lagi"
"Iyaa kak"
Lalu kami mengabadikan moment hari ini dengan bidikan kamera handphone.
Bahagia tertabur pada hati kami berdua.
Comments
Post a Comment