Posts

Showing posts from April, 2020

Halu

Keluargamu asik juga ya. Meskipun aku orang baru di kehidupanmu, mereka sangat mudah akrab denganku. Tidak memandang aku dari mana, keluargaku seperti apa, mereka semua nya sangat bersahaja. Seru juga mungkin yaa kalau suatu saat aku menjadi bagian dari keluargamu. Ah aku selalu di ledekin sama kakak sepupumu.  Malu tau rasanya, tapi ya seru Kapan lagi kumpul sama keluarga kalo bukan di momen lebaran begini. Yasudah ya, aku mau tidur dulu.  Ini baru hayalan aja haha.

Keras Kepala

"Aku rindu" Kata yang terlalu sering aku ucapkan kepadanya. Tidak begitu berarti bagi nya. Hanya angin lalu saja. Kenapa setiap kali aku jatuh cinta, yang aku dapat hanya jatuh? Bukan cinta nya Sudah lama aku tidak melakukan kegiatan menangis dengan alasan rindu Malam ini, aku lakukan lagi Bulir bulir ini menetes tanpa aba-aba Jatuh begitu saja membasahi kelopak mata Akankah dia merasa iba? Kurasa tidak. Aku kira setelah kurang lebih 123 hari bersama, hatinya luluh Ternyata tidak Kata-kata singkat lebih menyakitkan dibanding ocehan panjang lebar yang hanya sebentar Singkat pertanda tidak dianggap? Begitu kira nya. Maaf, hanya kata maaf yang terketik dari papan keyboard smartphone ku Entah sudah maaf yang keberapa, kau masih saja keras kepala mempertahankan ketikan singkatmu itu.

Penat

Hari ini, aku hanya ingin di peluk. Bukan di cuekin ataupun ditinggalin.  Aku perlu tubuhmu yang bidang dan hangat, untuk sesaat saja kepalaku perlu berehat dari pikiran yang memusingkan kepala. Air mataku sudah kering, tapi dadaku masih terasa sesak sekali. Kamu jangan banyak bicara, sudah banyak aku menelan kata-kata yang membuatku menyalahkan keadaan. Tolong temani saja aku disini, peluk aku, dan cium kepalaku dengan lembut. Dekap saja aku, ketika tiba-tiba aku menjatuhkan airmata. Jangan diam saja, aku muak.  Aku hanya ingin dilindungi, dari semua bahaya didalam kepalaku sendiri.  Hari ini aku hanya ingin dipeluk, dan di temani. Bukan di biarkan begini.

Iya Sister, Tengkyu

Ya sadar sih, emang kamu istrinya? Sekedar pacar, gak usah banyak tingkah. Cemburu itu gak wajar, terserah dia mau sama siapa aja. Gak ada hak kamu buat ngelarang-larang. Selama dia belum jadi suami kamu, kamu gak ada hak sama sekali. Iya saya tau, kamu kesel setiap ngeliat dia sama orang yang dia bilang "cuma temen". Ya sudah, pendam aja. Gak penting, fikirin aja diri kamu sendiri. Sudah tau kan resiko nya apa? Ya sakit hati. Gak kapok-kapok ya dari jaman dulu, hahaha. Kadang suka kasian, siklus asmara kamu kok ya gini-gini aja. Kenal-deket-pacaran-sakithati-nangis-ngeluh. Awas gila, ya Allah banyak-banyakin istighfar dah. Maaf ini mah kalo tersinggung, ini cuma nasehat dikit aja kok. Bukannya egois, sekarang ini kalo bukan diri kamu sendiri yang peduli siapa lagi? Udah sih pusing saya denger kamu ngeluh terus. Udah ya, udah. Mending tidur, istirahat, besok kerja. Jangan bandel kalo di bilangin. Udah ya, nurut aja apa kata Sister ini. Insya Allah aman kok kalo kamu nurutin y...

Ternyata Begitu

Sudah hampir satu bulan aku berada di lingkungan perkampungan. Rasanya memang sejuk sekali, jauh dari bising nya keramaian, dari berisiknya suara kereta, dan jauh dari suara-suara yang memusingkan kepala. Ini pertama kali aku jauh dari rumah. Tinggal di asrama, memasak, mencuci, dan itu ku lakukan sendiri. Hmm... Disini banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang aku dapatkan. Dengan pekerjaanku yang sekarang, aku bisa memaknai apa itu pernikahan, kehidupan orang-orang yang sudah nikah, bagaimana menjadi sosok ibu. Itu semua aku dapatkan disini. * "Umurnya berapa dek?", Tanya ibu Suwarni yang sedang menandatangani berkas "Hmm... 19 tahun bu. Baru aja kemarin ulang tahun, hehehe", jawabku dengan mencoba untuk lebih akrab dengan ibu-ibu disini. "Petugas baru ya? Soalnya ibu baru lihat kamu hari ini",  "Iya bu" Kemudian anak dari ibu tersebut yang umurnya kira-kira 6 tahun datang meminta uang untuk jajan. "Maaaakkk... Minta duit, mau beli es pi...