Posts

Showing posts from August, 2019

Yang Kuat Ya

Sudah tidak terhitung seberapa banyak jumlah keputusan yang telah kuputuskan dalam hari-hariku Aku terpilih menjadi tokoh utama yang akan memainkan beribu-ribu kisah didalam hidupku selagi aku masih memiliki kesempatan Aku ini tidak henti-hentinya cemberut, menggerutu, kemudian tertawa Aku selalu ingin melakukan sesuatu,  pergi dari tempat biasaku tinggal karena aku beranggapan tempat itu terlalu menyesakkan Setiapkali aku merasa dikecewakan, aku berfikir untuk pergi saja. Karena keadaan ini sangat berat untuk aku jalani Kini, aku sering berusaha menutup kegundahanku sendiri Dinding-dinding kamar pun aku hindari dengan membekap kedua mulut agar tangisanku tetap sunyi dan tersembunyi Kadang aku mengasihani diriku sendiri Aku menatap diriku berlama-lama didepan cermin Kadang sesekali aku memasang wajah menyedihkan Sayangnya, sampai saat ini luka lama masih membuatku tak berani melakukan apa-apa Sesekali aku menangis dengan keras Karena aku tak bisa melihat impian-imp...

Syukurlah

Entahlah Entah sudah terhitung berapa lama aku membiarkan diriku berjalan sendirian Menutup pintu hati rapat-rapat Memendam segala rasa bahagia dan sedih dengan sangat baik Kadang, aku berfikir untuk mencurahkan segala cerita senang dan gundahku kepada seseorang Tapi, aku terlalu khawatir kata-kata singkat yang keluar dari mulut mereka seperti "sabar ya" malah membuatku merasa kecewa Berbulan-bulan lamanya aku berjuang melawan diriku sendiri Menekan segala rasa sakit Menelan segala rasa pahit Entah bagaimana aku menjalani hidup selama ini Aku suka mengiringi emosiku dengan airmata Tapi, aku mulai memikirkannya Memikirkan cara agar aku tidak lagi berpura-pura bahagia Menjalani hidup dengan dipenuhi kebahagian-kebahagian kecil yang membesar seiring berjalannya waktu Menjalani hidup dengan menguatkan kesabaran dan penuh keikhlasan Tak terasa, tanggal sudah kembali menjadi satu Hujan dan panas saling datang bergantian Kini sudah banyak yang tata letaknya berpin...

Beban Otak

Otakku ini sudah lelah. Sudah tidak kuat menampung beban fikiran sebanyak ini. "Ya kamu nya ini kenapa? Mikirin apa? Masih gadis kok banyak fikiran? Minta kawin? Ngomong!" Begitulah respon dari keluargaku setiapkali aku cerita kepada mereka. Sekalipun sudah diceritakan tetap saja tidak faham. Aku ini butuh teman cerita. Teman-temanku semuanya sudah jauh, sudah sibuk dengan dunia perkuliahannya. Mama dan Abah sudah tidak didunia lagi. "Jangan suka ngeluh. Kamu itu kebanyakan ngeluh. Dasar tukang ngeluh!" Kata dia, sewaktu aku cerita. Jujur aku kehilangan tempat bercerita, tempat berbagi keluh kesah. Aku sendirian menampung semuanya, merasakan kepedihan ini, sendirian. Orang-orang yang aku kira bisa merasakan sedihku ternyata tidak. Jauh dari perkiraanku, mereka semua tidak pernah faham. Jadi aku harus bagaimana? Sudah kuhitung 10 hari berturut-turut aku tidak pernah tidur sampai pagi Bahkan mungkin lebih dari itu Sampai hari ini pun, ketika aku mengetik...