Syukurlah

Entahlah
Entah sudah terhitung berapa lama aku membiarkan diriku berjalan sendirian
Menutup pintu hati rapat-rapat
Memendam segala rasa bahagia dan sedih dengan sangat baik

Kadang, aku berfikir untuk mencurahkan segala cerita senang dan gundahku kepada seseorang
Tapi, aku terlalu khawatir kata-kata singkat yang keluar dari mulut mereka seperti "sabar ya" malah membuatku merasa kecewa

Berbulan-bulan lamanya aku berjuang melawan diriku sendiri
Menekan segala rasa sakit
Menelan segala rasa pahit
Entah bagaimana aku menjalani hidup selama ini

Aku suka mengiringi emosiku dengan airmata
Tapi, aku mulai memikirkannya
Memikirkan cara agar aku tidak lagi berpura-pura bahagia

Menjalani hidup dengan dipenuhi kebahagian-kebahagian kecil yang membesar seiring berjalannya waktu

Menjalani hidup dengan menguatkan kesabaran dan penuh keikhlasan

Tak terasa, tanggal sudah kembali menjadi satu
Hujan dan panas saling datang bergantian
Kini sudah banyak yang tata letaknya berpindah, jam dinding, kursi dan meja tamu, warna jendela

Sungguh, meski kadang aku merasa hilang rasa karena dilema
Aku tetap bersyukur masih diizinkan merasakan hembusan udara yang luarbiasa dari-Nya

Saat ini, kugenggam lagi ponsel pintar itu
Kuabadikan beberapa potret diriku dengan tersenyum

Syukurlah, karena senyuman itu membuat gambar yang dihasilkan terlihat lebih tenang

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan