Posts

Part 1

       Aku perempuan yang selalu memeluk lukanya sendiri. Anak pertama yang dituntut untuk menjadi contoh yang baik, sedangkan gimana caranya menjadi contoh kalau dalam proses perjalanan tidak ada yang meng-arahkan? Aku, seorang perempuan yang diberi nama Savira Diva Yana. Entah apa arti dari namaku, untuk mencari taunya pun aku tak ingin. Aku hidup tidak tinggal bersama orang tuaku, sedari kecil aku dirawat oleh kakek dan nenekku, yang biasa ku panggil dengan sebutan Mamak dan Abah.       Entah apa alasannya aku dirawat oleh mereka. Pernah sekali kutanya, mengapa? Mamak menjawab, " Iya kasian soalnya dulu itu Vira seperti bayi yang tidak ter-urus, kedua orangtua Vira sibuk dengan kegiatannya masing-masing, sering ditinggal-tinggal, pernah dulu mamak mau jengukin Vira waktu umur Vira masih 10 hari, terus pas nyampe sana malah dibiarin diatas karpet tipis dihadapkan kipas angin, ibu sama bapak Vira gak tau lagi pergi kemana pokoknya rumahnya kosong...

Akan Ku Usahakan

Saat aku menyukai atau memperjuangkan seseorang, semoga tidak ada yang hilang dari diriku. Aku tetap menjadi aku. Saat di keadaan sulit, setiap sudut terasa penuh dengan tekanan, semoga aku tetap mau membujuk hatiku agar tetap sabar. Saat apa-apa yang ku inginkan pada akhirnya belum berjalan sesuai rencana-Nya, semoga aku tidak pernah menyalahkan takdir. Hatiku, semoga selalu aku isi dengan banyak kebaikan-kebaikan, bukan kedengkian terhadap sesuatu yang sulit aku dapatkan. Saat pikiranku terasa penuh oleh suara-suara yang sangat berisik didalam kepala. Saat dadaku sesak oleh cacian, umpatan, hinaan, dan ketidaksukaan dari orang lain, semoga aku tetap ingat bahwa didunia ini aku hanya singgah sebentar dan luas untuk memaafkan. Hidupku, akan ku usahakan ku isi dengan sibuk-sibuk yang baik.

Hmm

 Kamu ga akan pernah tau rasanya sebelum ngerasain sendiri. Walaupun kamu bilang "saya tau rasanya gimana", gak kamu gak akan pernah tau. Hidup ini penuh dengan yang namanya kejutan. Tapi kejutan yang paling tidak aku harapkan adalah tentang kehilangan. Entah itu kehilangan barang, uang, ataupun seseorang. Ini yang terakhir kalinya aku menuliskan tentang kehilangan. Tidak ada lagi setelah ini. Hmm.. Februari kali ini sampe 29 hari yaa. Ada kejutan tak terduga apalgi setelah ini, bertemu dengan berbagai macam orang seperti apalagi, kehilangan apa lagi. Hidupku yang menurut orang-orang baik-baik aja, enak-enak aja, kenyataan nya berbanding terbalik. Mau gimana lagi ya, kayaknya emang gini deh takdir hidup yang harus dijalani. "Semua orang memang punya bebannya masing-masing, jangan ngerasa paling tersakiti". Tapi sumpah ini sakit banget asuu. Aaaa hidup ini kek apa ya, ih cape. Dunia itu emang tempatnya cape, tapi kenapa ini cape banget Ya Allah.  Ini sudah ikhlas yan...

❤️

Allah terimakasih atas segala yang tidak kuminta tapi justru hadir dengan begitu baiknya. Atas segala yang kuminta tapi kau gantikan dengan yang lebih baik. Terimakasih atas bahagia, atas segala sedih, atas segala pembelajaran yang menjadikan diriku yang sekarang. Aku bersyukur atas hidupku sekarang. Meski kadang ada ngeluhnya dikit tapi aku tidak akan lupa untuk selalu bersyukur.

Hi

Ahlan wa sahlan 2024 Tahun ini jumlah hari dikalender bertambah 1 menjadi 366 hari. Karena tahun ini tahun kabisat. Hai 2024... Hallo blog-ku yang sudah lama aku tidak menuliskan cerita disini. Di akhir 2023, alhamdulillah tidak ada cerita yang menyedihkan. Banyak banget pokoknya yang bisa di alhamdulillah-in. Pokoknya tahun ini gak boleh sedih-sedih yaa. Apapun masalahnya harus bisa dihadapin sendiri. Terjang-terjang aja, kayak di tahun kemaren banyak badai ya alhamdulillah sampe sekarang baik-baik aja. Hmm... Gatau ah mau cerita apa. Soalnya hidupnya datar-datar aja. Ngalir gitu aja. Waktunya seneng ya seneng, waktunya sedih ya tinggal nangis.  Gatau pokoknya, ya gitulah.

Bisa Apa? Bisa Gila

Aku bingung dengan perasaanku sendiri. Dengan hatiku. Pasang surut dalam mengikhlaskan. Tapi kali ini aku ingin cerita. Tentang satu nama yang sampai saat ini sangat susah untuk di ikhlaskan. Nama yang selalu aku langitkan di setiap do'aku. Ya Allah... Apa alasanmu menaruh nama itu dihatiku begitu lama. Bahkan sudah bertahun-tahun aku sudah mengikhlaskan, sudah hilang komunikasi, engkau datangkan lagi. Awalnya biasa-biasa saja, hatiku menolak untuk menumbuhkan perasaan-perasaan itu lagi. Tapi ya Allah... Kali ini benar-benar sakit. Kapan ini semua berhenti ya Allah? Dadaku sesak. Matikanlah hatiku ya Allah untuk tidak mencintai seseorang sebelum waktu yang tepat itu datang. Aku capek ya Allah. Harus berapa tahun lagi perasaan ini hilang tak berbekas?  Bahkan ketika aku mencoba untuk bersama orang lain, dia masih ku tempatkan di ruang hati yang paling dalam. Ya Allah... Sakit sekali mencintai makhlukmu yang satu itu.  Kenapa hatiku begitu terikat padanya? Apa akhir dari cerita ...

Hahaha

Ini tahun kedua, aku masih berada di lingkungan yang penuh debu pabrik. Ku kira aku akan meninggalkan tempat ini, ternyata kembali lagi setelah 3 bulan di pindah. Tidak ada yang berubah. Masih tetap ber-polusi.  Beda nya dengan perasaanku. Sekarang jauh lebih tenang daripada bulan-bulan sebelumnya.  Ya, aku merasa jauh lebih baik kali ini. Tidak dekat dengan banyak lelaki. Tidak merespon yang datang. Yah, setenang itu aku sekarang. Heran, kenapa disini tambah gendut ya. Kemaren waktu 3 bulan sempat pindah ke unit lain, turun 5 kg. Ini sebulan kok naik 1kg terus. Aduh gamau gembrot, nanti gak ada yang mau. Orang-orang sekarang kan mandang fisik semua. Pokoknya pepatah yang bilang "lo cantik lo aman" itu bener. Kemaren tu yaa, waktu bulan juli kan kena cacar, kena nya sampe ke muka-muka lagi. Pandangan orang tu kayak jijik gitu ngeliat muka yang biasanya bersih. Terus juga jadi kayak di cuekin.  Kenapa ya bisa gitu? Apa perasaan ini aja? Ntahlah sikap orang-orang berubah ka...