Ya Begitulah

Harusnya di situasi yang seperti ini sudah gak kaget lagi. Berulang kali hancur dan terpuruk harusnya bisa biasa aja hadapinya.
Bukan sekali dua kali ini terjadi, sering.

Apa yaaa, kalo dipikir lagi ya kok jadi gini. Padahal dulu gak gini loh, jauh sebelum ini bisa banget ngerasa santai. 
6 tahun berlalu, semua pencapaian ini kok rasanya sia-sia. Apresiasi dari pihak manapun gak pernah saya dapat. Berbuat baik selalu salah. Mengalah sudah dilakukan, tapi nihil.

Waktu itu saya punya seseorang yang sama sekali gak pernah buat saya ngerasa insecure sama siapapun. Tentang fisik, kedudukan, keuangan, dan lainnya. Tapi dia kini sudah berbeda. Tidak apa, namanya manusia, gak harus selamanya sama pasti berubah.
Sekarang rasa bangga sedikit saja dari orang terdekat tidak ada.

Saya takut berat badan ini ada di angka 39 lagi seperti dulu. Sekarang aja perlahan-lahan sudah menyusut. Pipi menirus. Rambut dipotong pendek. Orang-orang jadi heran kenapa semakin hari semakin kurus keliatan nya. "Ada masalah apa?", Tanya mereka. "Ah gaada, lagi diet aja hehe", saya jawab sekenanya.
Padahal dalemnya serabutan, mikirin ini mikirin itu, segala masalah dateng tanpa henti.
Mungkin ini bisa disebut depresi ringan. 

Seminggu lagi rekan kerja yang seruangan dengan saya akan dipindah tugas ke cabang lain. Dan selama belum ada penggantinya, saya sendirian. Entah ada masalah apa nantinya yang akan datang setelah ini. Kepusingan apalagi yang harus dilalui. Kesabaran seperti apalagi yang harus diterapkan. 
Rasanya hampir gila dengan ini semua.

Malam yang sunyi seperti ini membuat dada semakin sesak karena menangis terisak terus menerus.

Seperti biasa, hari libur Sabtu dan Minggu mungkin kebanyakan orang digunakan untuk istirahat.
Tapi tidak dengan saya, rasanya kalau sendirian seperti ini didalam kamar membuat kepala ini semakin ingin meledak.
Ingin main tidak punya teman yang bisa diajak main, semua sibuk dengan planning nya masing-masing kalau hari libur.
Mau bersama pacar? Hahahaha. Sudah jangan dibahas.
Trus mau kemana selain mengurung diri dikamar? 

Setiap malam Senin, saya selalu tidak tidur sampai pagi. Takut besok kesiangan berangkat kerja gak ada yang bangunin. Meskipun ada alarm, rasanya tidak berguna untuk kuping yang bebal ini.
Entahlah kenapa hidup saya sekacau dan tidak tertata seperti ini. 

Kalau saja saya jauh dari agama, mungkin saya sudah jadi perempuan rusak dan gak bener, atau mungkin juga sudah lama saya tidak ada di dunia ini lagi. 

Untuk siapapun yang baca ini, maaf kalau ekspektasimu tentang saya tidak sesuai dengan kenyataan. Saya hanya perempuan yang penuh dengan banyak kekurangan.

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan