Apapun Itu, Sabar
Hay...
Satu bulan berlalu, hari ini berat badanku turun 3kg. Padahal aku sedang tidak minum obat diet, hehe.
Ga tau pokonya ancur aja sejak hari itu, aku kehilangan semuanya, padahal kamu tau kan aku paling takut sama kehilangan.
Yaps, ini bukan salahmu.
Wajar kalau kamu cape, aku aja cape sama diri aku sendiri.
Aku kacau ngga ada kamu
Tau ngga aku ada rangkain skincare baru loo yang tiap malem aku pake hehe
Bukan, bukan serum
Itutu kayak air gitu, netes sendiri
Biasanya tiap jam 12 malem keatas aku make nya
Pernah ngalir sampe kena bibir, asin rasanya
Kata orang itu nenangin banget bikin tidur lelap
Efek samping nya cuma mata bengkak pas pagi nya
Keren ya
Hahaha besok mau potong rambut ah, udah kepanjangan sampe pinggang sudah seperti kunti aja
Aku gatau ya, makin kesini kok makin berantakan
Padahal sudah berada ditempat yang enak, tidak terlalu menguras energi seperti di tahun lalu
Jam tidur sudah seharusnya tidak berantakan lagi
Pola makan juga seharusnya tidak berantakan
Kepulanganku sudah tidak ada yang menyambut lagi
Senyumku tidak dirindukan lagi
Tawaku apalagi, tidak diharapkan lagi
Apa lagi yang harus aku cari disini?
Untuk selanjutnya, aku akan pulang sebulan sekali, duabulan, atau tigabulan, bahkan setiap tahun saja sekalian
Capeeek banget di situasi ini
Kejadian tahun 2018 kenapa harus terulang lagi?
Jam tidur, pola makan, kesehatan mental, serta fikiran kenapa harus hancur lagi?
Tahun ini aku kehilangan banyak hal
Kehilangan uang, kehilangan seseorang, kehilangan kesehatan, kehilangan keceriaan
Tapi siapa yang tahu aku punya masalah sekacau ini?
Yang mereka lihat setiap hari tawaku paling kencang, paling heboh
Tapi waktu sendiri, saat semuanya sudah terlelap tersisa aku yang masih menatap layar ponsel
Aku sibuk bertengkar sama isi fikiran yang berkecamuk setiap malam
Bulan lalu usiaku sudah 21 tahun
tidak ada yang spesial
Aku hanya menghadiahi diriku sendiri dengan kue yang aku pesan sendiri
Merayakan sendiri dan menganggap kue itu pemberiaan dari seseorang yang sudah hilang
Perihal rumah, masih seperti 5 tahun yang lalu sejak kepergian abah dan mamak
Masih tidak sehat
Itu sebabnya aku tidak ingin mereka menemuiku di rumah
Berniat ingin menjadikannya tertata rapi dan sehat, namun jalan fikiran selalu bertentangan
Jadi yaa, dari tahun ke tahun tidak ada yang berubah
Apalagi yaaa, rasanya tidak cukup kalau mau diceritakan semuanya
Tapi sudah lama kan aku tidak bercerita disini?
Sejak orang itu hilang, aku juga kehilangan tempat bercerita
Apapun itu aku masih ingin dia ada
Pertemukan kami lagi dengan cara yang baik
Selamat tinggal ya, aku berhenti
Jangan lagi memilih orang yang salah sepertiku
Satu pintaku untuk kali ini
Ya Allah, jatuh cintakanlah aku hanya kepada jodohku saja
Jangan hadirkan lagi laki-laki dalam hidupku kalau dia tidak berniat menjadikanku istrinya
Kalau memang jodohku adalah kematian, matikan aku dalam keadaan iman dan islam
Matikan aku dalam keadaan sebaik-baiknya
Terimakasih aku pamit
Terimakasih aku berhenti
Comments
Post a Comment