Kuat Dong Masa Lemah
Kisahku kali ini menyebalkan!
Ah sial sekali, rasanya punya mental dibawah rata-rata ini. Tidak bisa sekuat baja dan setegar karang. Masa baru dihantam ombak dikit doang udh ancur sih, payah banget!
Ingin sekali keluar dari zona yang tidak nyaman ini, menghirup udara segar, mendapatkan tempat ter-nyaman dan tidak menghancurkan mental serta kesehatan.
Patah sekali aku hari ini, harus pura-pura kuat, harus menutup mata dan telinga untuk tidak mendengar dan melihat apa yang terjadi. Hahhh... Capek tau gak.
Apatis dan cuek sudah ku tanamkan sejak awal, bersikap bodoamat sama urusan orang, berusaha untuk gak heboh sama apa yang terjadi, mungkin aku bisa jadi heboh kalau tempat ini meledak. Selebihnya, ya sudah. Urusanku dan urusan mereka tidak boleh bercampur. Aku ya aku, mereka ya mereka.
Hal yang paling susah dari manusia adalah memanusiakan manusia.
Headset dan musik yang terputar dari youtube adalah salah satu jalan ninjaku menghilangkan semua kepusingan dan kebisingan di tempat ini.
Jujur, kalau boleh memilih, aku ingin pergi dari tempat mematikan ini.
Sampai detik ini, tidak ada yang spesial disini. Dari mulai tempat, suasana, dan orang-orangnya sangat... Ah merusak mood semua.
Jika ada jalan lain, aku akan keluar. Menyesakkan memang, bertahan karena butuh bukan karena betah.
Andai Tuhan berbaik hati, mendengar semua yang aku tuliskan malam ini, dan besok langsung diberi kejutan berupa jalan lain. Ah pasti aku sangat bahagia sekali.
Tapi sayang, ibadahku tak sekuat keinginanku, do'aku tak sekencang keinginanku. Hah...
Sangat membosankan.
Bertahan kurang lebih dua tahun, menyiksa, menguras tenaga, waktu, dan fikiran. Beban yang ku dapat semakin berat.
Ayo dong waktu, jawab semua ini, kapan indahnya? Katanya sabar aja, nanti indah pada waktunya. Ya tapi kapan?
Dalam hati ingin menyerah, tapi kenyataannya sangatlah tidak mudah. Dilema. Aku ingin pergi, tapi belum menemukan pengganti.
Aku mencintai diriku sendiri, sudah terlalu banyak duri-duri ini melukai, beban yang mengakar, sulit untuk di sudahi.
Berat juga ya ternyata kehidupan seorang wanita 20 tahun yang juga anak pertama. Hmm.... Bismillah, aku pasti bisa, gak boleh lemah.
Ya Allah, Engkau maha mendengar. Maka dengarkanlah suara hatiku malam ini...
Yasudahya, aku mau tidur.
Bismika Allahumma Ahya wa Bismika wa Amuut...
Comments
Post a Comment