Waktu Yang Salah

Hatinya, raganya, keluarganya sudah ku kuasai.

Dia sudah mencintaiku
Raga nya selalu menemui ku saat ia merasa rindu
Dan keluarganya sudah aku kenal semua.

Tapi, apa itu menjamin akan jodoh?
Yang sudah bertahun-tahun saja masih bisa pisah.

"Maaf ya aku hanya mencintaimu sewajarnya", kataku waktu dia bertanya tentang keseriusanku

"Ya terserah kamu, intinya saya sayang banget sama kamu"

"Terus dia gimana?"

"Dia?", Tanya nya sambil mengerutkan dahi.

"Iya dia"

"Yaa gak gimana-gimana dia sudah sama pasangannya disana"

"Terus kamu gak sedih?"

"Kan ada kamu, saya sama sekali gak kefikiran dia lagi. Sudah cukup saya ngerasa sakit karna dia. Kadang saya mikir, kok tolol amat ya saya ini jadi laki. Pernah nangisin dia yang jelas-jelas udah sama orang lain"

"Yakan kamu emang tolol hahhaa"

"Bentar ya, dia nelpon"

Ada rasa cemburu sedikit, tapi ya sudahlah gak penting juga. Inget, harus mencintai sewajarnya.

"Dia semenjak tau kita deket, jadi mulai care, nge-wa selalu nyepam, pokoknya berubah jadi posesif gitu lah"

"Hah aneh"

"Iya aneh banget, giliran kita pergi baru ngerasa kehilangan, penyesalan emang selalu dateng di akhir"

"Ya udah gih sana, dia kan udah balik ngejer"

"Gak akan, saya udah sayang sama kamu. Walalupun saya tau dia lebih lama dihidup saya, tapi yang dia kasih kebanyakan sedih. Laen sama kamu, kurang lebih setengah tahun, kamu sudah faham sama sifat saya, apa yang saya suka dan yang enggak. Kamu selalu bisa membuat saya takjub sama hal-hal baru yang kamu lakuin buat saya"

"Hmmm"

"Hmm doang?"

"Kenapa?"

"Bisa gak sih gak ngeluarin kata hmm kalo saya abis ngomong? Becanda mulu"

"Ehehe iyaaa, maaf yaaa", 

"Dasar", ucapnya sambil mencubit hidungku

*

Makasih Elsa, curhatanmu semalam aku jadikan tulisan

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan