Ah Alay Lu

Nada tinggi keluar dari mulutnya. Bukan sebuah nyanyian. Tapi amarah yang meledak.

"Kamu tau kan kita ini apa?", Ucap perempuan bermata coklat itu kepada kekasih didepannya

"Iya aku tau, tapi kamu juga harus ngerti. Aku sibuk. Aku capek. Sudah lah jangan jadi masalah", balasnya dengan nada kesal

"Ngertiin kata kamu? Hhh...", Lemah sekali Namira langsung menitikkan air mata

"Aku gak suka ya liat kamu nangis", sambil membuang muka ke arah lain

Namira diam. Perlahan Sergio mendekap erat tubuh Namira.

"Maafin aku yaa... Aku sayang sama kamu. Maafin aku udah buat kamu nangis kayagini. Ini pertama kalinya kamu nangis depan aku langsung. Kamu mau aku apa?"

Namira membalas dekapan itu dengan lebih erat. 

"Cukup ada kamu didepan layar handphone aku, aku udah senang. Frekuensi kita bertemu memang sedikit. Ya aku maklumi. Kamu memang sibuk"

Sergio menarik nafas, lalu berbicara: 

"Aku tau, aku sama sekali tidak pandai bersikap manis. Kadang aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku.

Kau mungkin berfikir aku tidak memikirkanmu. Hal yang tak kau tau dari lelaki sepertiku adalah aku mencintai pekerjaanku karena aku mencintaimu.
Bagiku, bekerja adalah cara memperjuangkanmu.

Namun bila cara ini tidak mampu membuatmu memberi pengertian, apa lagi yang bisa kulakukan untuk menjabarkan perasaan?

Maaf, aku tidak selalu bersikap manis. Namun kau harus tau, aku tidak benar-benar pergi. Meski dalam rasa marahku, kubilang padamu aku akan pergi. Tapi, kau tau sendiri aku tidak pernah melakukannya. Karena bagiku, kaulah tempat kembali"

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan