Makan Dulu

"Yakin mau nangis setiap hari? Ini sudah jam makan siang loo, masih nangis juga?"

Aku masih terdiam, menatap lurus ke pintu luar.

"Mau makan apa?"
"Gini ya patah hati, bisa ngerubah orang 180 derajat gitu. Awas gila dek, udah lah gak usah terlalu di fikirin amat"

"Saya gak laper"

"Bohong, orang habis nangis itu pasti laper. Tunggu sebentar ya"

"Mau kemana?"

Dia beranjak pergi tanpa menjawab pertanyaanku.

Setengah jam berlalu, dia kembali membawa 2 bungkus makanan.

"Apa itu?", tanyaku

"Ayam geprek, nih makan dulu"

"Pedes gak?"

"Lumayan, tapi kamu kan suka yang pedes-pedes. Ayok dimakan, apa mau di suapin?"

"Iya", jawabku singkat

"Sini saya suapin pake centong semen"

Aku hanya tertawa kecil.

"Iya, maksudnya ini mau saya makan. Makasih ya kak", Aku tersenyum padanya

"Gitu dong senyum, kan pedes"

"Hah?"

"Iya senyum kamu pedes kayak sambel ayam geprek ini"

"Hahaha level berapa punya kamu kak? Sampe banjir keringet gitu. Hahaha muka nya merah"

Aku tertawa tanpa jeda dan akhirnya aku tersedak dan nasi itu sampai keluar dari hidung. Pedas rasanya sampai keluar airmata.

"Kualat"

"Banyak omong"

"Besok-besok kalo lagi makan jangan sambil ngetawain orang"

"Bodoamat hahaha"

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan