Sayangi Diri Sendiri

Ku lanjutkan hidupku dengan baik. Memulai segala sesuatu dengan tanpa tergesa.
Pagi ini, sarapan bubur ayam telah tersedia di meja kamarku. Iya, hari ini aku sedang sedikit tidak enak badan.
Lesu rasanya, tapi aku harus kuat kan? Sudah seharusnya seperti itu.

Aku beranjak dari tempat tidurku. Memandangi diriku sendiri didepan cermin berukuran besar yang bisa menampilkan seluruh tubuhku.
Kuperhatikan wajahku, begitu sayu. Mataku sembab, lingkaran hitam dibawah mata semakin terlihat jelas.
Setelah itu aku bergegas mandi.

Aku memakai gamis baru berwarna merah lalu dipasangkan dengan jilbab hitam.
Ku rapikan jilbabku dengan menyematkan jarum pentul di sisi bahu sebelah kiri agar menutupi dada.

Ku santap bubur yang masih hangat itu dengan nikmat.
Rasanya aneh, berbeda, tidak seperti biasanya.

"Buuu... Ini bubur beli dimana?"
"Ya ditempat Mang Miskak lah"
"Kok beda rasanya? Pahit"
"Masa sih? Coba", Ibuku mencicipi buburnya
"Enggak kok, enak ini", setelah menelan sesendok bubur

Setelah sarapan aku kembali merapikan jilbabku dan tak lupa pula memoles bibirku dengan lipstik natural agar tidak terlihat pucat.
Aku ingin menunjukkan bahwa hari ini aku baik-baik saja. Jangan ada seseorang yang cemas terhadapku.

"Kerja hari ini?", tanya Ayahku
"Iyaa, pak"
"Kok lesu amat? Kamu sakit?", 
"Hah... Engg... Enggak kok. Cuma sedikit ngantuk aja"
"Yaudah, Ima berangkat ya. Soalnya hari ini bawa kunci jadi harus dateng pagi",
"Yaudah hati-hati ya. Kalo ada apa-apa telpon aja. Kalo memang sakit izin aja", ucap Ayahku penuh khawatir
"Iyaaa... Bu, Pak, Ima berangkat. Assalamu'alaikum"


                              *

Sesampainya aku ditempat kerja, sepi. Belum ada yang datang.
Aku membuka gembok besi pada pintunya dan masuk untuk menyapu bagian meja ku.
Selang 15 menit, terdengar suara motor. Ku lihat dari ruangan CCTV ternyata dia.

"Kok sendirian? Yang lain mana?", tanya dia sambil menaruh helm di dekat etalase meja ku.
"Gak tau", jawabku singkat.

Notifikasi handpone ku banyak sekali ternyata ada pesan begini

Boss Azam : 
Hari ini kita buka jam 8 ya. Jangan lupa bersih-bersih. 

Yumida :
Iya kak

Widya :
Iya kak

Kak Iqbal :
Siap boss

Kak Andra :
Okee bossqyu

Dalam hatiku:
Hiyaa boss, Aku ini sudah dari jam 7 dateng tapi belum ada orang. Percuma dateng pagi.


                              *


Aku mulai lapar. Perut minta asupan. Padahal ini belum jam makan siang.

"Dek, udah makan?", tanya Kak Ade menghampiriku dengan membawa kotak bekal
"Belum. Belum dianterin nasi"
"Nih mau gak, saya dikit aja"
"Lah kenapa?"
"Mak saya ini kadang gak ngeliat, tau orang lagi luka akibat kecelakaan kemaren. Dimasakinnya telor sama ikan goreng. Mau buat tambah gatel aja luka saya ini", dia ngedumel guys
"Yasudah sini saya yang makan, kebetulan emang lagi laper hahaha"
"Nanti kalo udah, masukin di tas saya ya kotak bekalnya"
"Okeee, makasih kak"

"Makan dari siapa?", tanya dia

Sejak kapan dia ada disini? Kok tau-tau muncul

"Kok diem? Kamu sakit ya? Beda hari ini. Itu muka sama mata kenapa? Abis nangis semalem? Nangisin apa lagi?", tanya dia bertubi-tubi tanpa jeda

"Kepo. Gapapa", ucapku malas menanggapi nya

"Irmaaa... Irmaaaa... Kalo tolol jangan dipelihara. Jangan nyiksa diri sendiri kayak gitu. Saya tau rasanya, saya pernah diposisi kamu dulu. Memang sakit, tapi harus bangkit. Apa mau selamanya kayak gini?"

Aku masih diam. Mencerna setiap kata yang diucapkannya.

"Ayolah, jangan terpaku sama satu orang. Lihat sekeliling kamu, banyak yang bisa buat kamu tertawa. Banyak yang peduli sama kesehatan kamu. Oranglain aja peduli sama kamu, tapi kenapa kamu gak peduli sama kesehatan kamu"

"Iyaa... Saya juga gak mau kayak gini tapi..."

"Cobalah sebelum menyayangi orang lain, sayangi diri sendiri dulu. Jangan mudah patah kayak gini"

"Iyaaa... Makasih kak sarannya"

Inilah yang aku suka ditempat ini. Kekeluargaan nya. 

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan