Terimakasih

Dariku, perempuan yang selalu kau bahagiakan
Izinkan aku menuliskan dengan aksara, apa yang tak mampu terucap lewat suara.
Aku selalu merasa nyaman melihatmu walau dari sebuah layar ponsel pada setiap malam
Bahkan aku selalu merasa tak lengkap bila malamku tanpa melihat wajahmu
Seperti misalnya aku ketiduran atau kamu yang sedang kelelahan atau mungkin ketika aku sedang kehabisan paketan

Aku tau bahwa kamu adalah sosok yang mudah bergaul pada siapapun
Kamu pribadi yang ramah, membuat setiap orang yang mengenalmu enggan berpindah
Sosok yang mudah untuk membantu dan berbagi
Membuat siapapun yang telah mengenalmu enggan untuk pergi
Siapa yang tak mau menjadi orang terdekatmu?

Entahlah, berapa perempuan yang sempat mendekatimu dan terpikat denganmu
Ketampananmu pula bukan tak mungkin menjadi salah satu faktor pemikat mereka, apalagi?
Sungguh kau mendekati sempurna

Rajin aku memperhatikanmu, mulai tumbuh rasa berbeda dalam hatiku
Entah apa alasan yang membuat perasaan itu tumbuh dengan manisnya di sudut hatiku

Aku tau sebanyak apa perempuan yang lebih dariku yang waktu itu mengelilingi hidupmu
Aku paham, bukan sembarang perempuan yang mampu kau beri ruang dalam hatimu

Kala itu, aku hanyalah bagai pungguk merindukan bulan....

Kau adalah pria mendekati sempurna. Sedangkan aku? Hanya perempuan biasa yang waktu itu menyandang status sebagai adik kelasmu

Kita memang tak akan pernah mengerti apa rencana semesta
Tak henti aku bertanya kepadamu bahkan kepada diriku sendiri
Apa? Kapan? Dan bagaimana bisa kau memilihku dan menyayangiku hingga saat detik ini?
Dan kau selalu menjawab dengan jawaban yang begitu menenangkan
Katamu, aku orang yang bisa membuatmu nyaman

Kita tak selalu ragu untuk berbagi cerita tentang apapun. Bahkan tentang masa lalu
Kau ceritakan perempuan bagaimana dan siapa saja yang pernah mengisi hari-harimu dulu
Sedikit cemburu ketika aku menyimak ceritamu
Tapi aku tak pernah ragu untuk mendengarkan siapa saja yang kini sedang menyukaimu
Meskipun setelahnya hatiku sedikit teriris

Hingga rasa penasaran memuncak dalam diriku dan mencari tau siapa saja wanitamu dulu
Seketika hinggap perasaan tak percaya diriku untuk menjadi pendampingmu
Sungguh aku kalah kelas dan level dibanding mereka yang pernah dulu mengisi hidupmu
Aku bukan perempuan berparas cantik bertubuh ideal
Sungguh aku jauh dari sebuah definisi seorang perempuan sempurna

Bukan rendah diri aku hanya tak ingin kamu mendapat perkataan yang tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitarmu yang beranggapan tentang diriku
Sungguh aku adalah butiran pasir diantara kilauan mutiara

Tapi kau memang pria berbeda
Dalam dekapmu aku mengerti bahwa kau tak akan pernah pergi
Lewat tatap matamu nan tulus aku mengerti bahwa aku tak perlu takut kau pergi
Kau mengingatkanku, mengajarkanku tentang definisi cinta sejati
Bahwa cinta sejati bukan semata-mata tentang keindahan fisik dan materi

Dan kini, kau lah yang mengisi hari-hariku
Menjadi orang yang paling rajin untuk menanyakan kabarku dan keadaanku dari hari ke hari
Kau menjadi orang paling cerewet, paling bawel
Yang tak lupa mengingatkanku makan
Mengkhawatirkan maag ku dan memastikan bahwa ku baik-baik saja

Dan teruntuk kamu,
Terimakasih telah memilih butiran pasir ini diantara kilau mutiara


Aku mencintaimu.

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan