Tiada (1)

Amarah membludak dari seorang wanita paruh baya berbadan gempal
Akibat sepotong ikan termakan tanpa bicara

Malam ini didalam kamar yang didominasi oleh kertas kado
Dengan kantung mata yang mulai menghitam dan sembab
Sebuah air bening kembali meluruh dari mata sipit seorang perempuan
Tangannya gemetar, bibirnya pun ikut bergetar
Ini bukan sebuah penyakit
Tapi ini keadaan yang membuatnya sakit
Kepergian dan kehilangan membuatnya semakin sulit untuk bangkit

Kemudian ia beranjak dari tempat tidurnya
Mengambil sebuah buku bersampul biru dan pulpen
Ia menuliskan semua curahan hatinya
Kegundahannya. Kesedihannya. Kepiluannya. Semuanya ia tulis
Tak lupa sesekali melirik sebuah foto yg terbingkai rapi disamping meja nya
Seorang perempuan berambut putih dengan banyak kerutan di dahi
Bukan. Itu bukan ibunya
Lalu siapa?

Kata demi kata telah terurai menjadi sebuah paragraf
Paragraf yang menerjemahkan bahwa ia sekarang ini tak baik-baik saja
Bagaimana tidak, airmata nya tak kunjung berhenti
Membasahi kertas putih dengan pola tak beraturan
15 menit kemudian ia berhenti menulis
Mengambil benda yang biasa disebut ponsel
Membuka aplikasi whatsapp

Bingung. Bimbang. Pada siapa ia harus menyelesaikan masalah ini
Setidaknya ada yang bisa menenangkan dan meredakan tangisnya
Obatnya cuma satu, lelaki bersuara berat itu
Ia berulang kali mengirim pesan namun tak kunjung menerima balasan
Panggilan suara pun tak ada jawaban

”Ya Allah!!!”
Ia berteriak kemudian menghempaskan ponselnya ke kasur
Lalu menenggelamkan wajahnya dibalik bantal pink kesayangannya
Menangis menjadi-jadi. Sesenggukan. Hingga tenggorokannya tecekat

Waktu sudah menunjukkan pukul 22:15
Matanya panas kebanyakan menangis
Ingin rasanya tertidur lelap, namun ada yang kurang jika belum mendengar suara berat disebrang sana

"Aku tunggu kamu pulang" begitu isi sebuah pesan nya
10 menit, 20 menit, bahkan sampai setengah jam lebih belum ada balasan
Ia menaruh ponsel nya disamping tempat tidur
Tidak berniat ingin tidur sebenarnya
Namun mata sembab mengalahkan semuanya
Akhirnya ia terlelap sampai pagi



Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan