Yang Sesungguhnya
Harapan demi harapan mulai berjatuhan seketika
Ini sudah diambang pintu, satu tahun itu sangat sebentar
Langkah apa yang seharusnya dilakukan setelah ini
Ini awal cerita yang nyata
Pendewasaan akan dimulai segera
Tak mungkin kan selamanya menggantungkan pada orangtua?
Jadi, setelah ini mau kemana? Akan apa?
Daftar universitas mana? Ingin yang negeri atau swasta? Diluar kota atau didalam kota? Pilih yang mana favorit atau biasa saja?
Ahh.... Pertanyaan semacam itu pasti akan kudapati sebentar lagi
Membingungkan, aku harus jawab apa?
Sedangkan inginku terlalu tinggi, tapi telah dipatahkan oleh situasi dan kondisi
Mengerti kan apa yang ku maksud dengan "Kondisi" ?
Kondisi yang memprihatinkan hmm..
Harapan itu memang ada
Tapi kalau cuma harapan tanpa perwujudan? Hasilnya apa?
Nihil kan?
Memang akan lebih sulit lagi menjelaskan tentang ini
Inginku begini, ingin Allah begini
Allah selalu punya rencana yang terbaik
Yang kadangkala membuat diri terkagum-kagum dalam setiap rencana yang Allah buat
Ini awal cerita yang sesungguhnya
Pembangunan dan pencarian jati diri akan dimulai sebentar lagi
Nikmati dalam semua prosesnya?
Ya. Selalu ku nikmati walaupun... Yaa.. Banyak juga masa sulitnya
Ya benar, setelah dua orang pemotivasi dan pemacu semangatku telah meninggalkan bumi, maka kehidupan dan mimpiku akan tetap harus kujadikan nyata
Meski mereka tak melihat lagi. Ya, itu pasti
Disini memang terasa sangat sulit
Setelah kepergian itu
Harus melewati hari dengan hitam putih nya dunia
Semoga Allah selalu mudahkan langkah ini
Menapaki hari dengan berhati-hati
Akan tiba nanti saatnya akan terbukti untuk mewujudkan mimpi
Semoga, ya.
Aku dapat teliti dalam mengambil langkah
Comments
Post a Comment