Pria Perantara Hidayah (1)
Terimakasih telah menjadi perantara dalam hijrahku.
Untukmu yang sempat singgah namun cepat berlalu.
Meninggalkan luka dan pilu
Aku tak tahu mengapa harus kamu yang melukaiku
Aku pun tak tahu bahwa kamu juga lah yang menjadi perantara dalam hidayahku
Dulu kurasa hijrahku semata karena mu
Ingin tampil yang terbaik didepanmu
Ingin dan ingin lebih wah dibanding wanita disekitarmu
Awalnya ya memang seperti itu
Ku tahu kau sangat menyukai wanita berjilbab lebar
Kau yang mengikuti organisasi keagamaan
Dan kau yang menyukai wanita yang pandai mengaji
Aku tertarik padamu
Aku ingin menjadi seperti yang kau sukai
Ini memang salahku
Harusnya kalau cinta itu harus menerima apa adanya kan?
Iya ini murni kesalahanku
Aku yang mulai hanyut dalam rasa
Memutuskan untuk merubah segalanya
Pakaian, jilbab, dan tutur kata
Semua aku ubah sedemikian rupa
Itu semua alasanya karena mu, wahai pria
Ketika aku ditanya teman-temanku
"Ada angin apa?"
Ku hanya tersenyum
Tidak ada apa-apa, hanya saja diriku ingin lebih baik dari yang kemarin
Sungguh, itu perkataan terdusta yang pernah terucapkan
Aku sama sekali tidak ada niat memakai jilbab lebar seperti ini
Aku gerah, aku panas, dan aku tak biasa
Di awal-awal hijrah palsuku
Ku mulai jadi wanita yang sok anggun
Sok manis
Sok kalem
Ya itu semua demi dia
Aku tekankan sekali lagi, demi dia.
Comments
Post a Comment