Posts

Showing posts from December, 2017

Bodoh?

Kamu terlalu alay dalam menyikapi jatuh cinta Apalagi jatuh cinta sendirian Sudahlah jangan bertingkah bodoh Itu menyiksa hatimu Jangan terlalu difikirkan cinta yg tak menghargaimu Hatimu terlalu mahal untuk digoreskan dengan pria tak seberapa seperti dia Aku tidak bodoh Ini hanya perihal waktu Sebentar lagi juga kami akan bersatu Aku yakin aku pintar menunggu kalau hanya masalah waktu Apalagi jarak. Itu sangat kecil untuk dilewati. Sepertinya kamu terlalu bodoh jika mengira kalau kamu dan dia itu akan berjodoh.

Kini Aku Telah Lelah

Kuakui, Aku Sudah Lelah. Hei kamu tuan, Yang dulu namanya ku selipkan dalam doa. Yang dulu senyumannnya tak pernah lepas dari ingatan. Yang dulu sapaannya selalu menjadi harapan. Dan, yang dulu selalu aku perjuangkan. . Maaf Tuan, jangan senang dulu. Itu hanyalah dulu. Saat aku belum mengerti, Bagaimana perasaan cinta yang sebenarnya. Namun sekarang aku mulailah memahami, Bahwa cinta tak boleh membiarkanku bodoh. . Iya, jika dulu engkau yang slalu ku banggakan. Maaf tuan, sekarang tidak lagi. Bukannya aku telah mendapatkan penggantimu. Tidak tuan, bahkan untuk berfikir mencarinya pun tak pernah terlintas dalam fikiranku. Hanya, saja kini aku sadar, perasaan ini telah menyiksaku. . Tuan, sungguh aku telah lelah mengejarmu. Aku telah lelah menantimu agar melihat ke arahku. Melihat segala perjuanganku, namun apa yang ku dapatkan?? Tidak ada. Mungkin aku yang terlalu mengharapkanmu. Maka dari itu, kini aku ingin mengikhlaskan segala rasaku kepada-Nya yang telah membe...

Untuk Si Pemeran Utama Pematahhati Ku

Aku masih ingat, Masa ketika pertama kali kita berjumpa Bukan pertemuan yang disengaja Semuanya tejadi begitu saja Takdir... Begitulah aku menyebutnya Tidak pernah bisa diduga, kapan dan seperti apa skenarioNya Jauh sebelum kamu ada, Aku tidak pernah berencana untuk kembali jatuh cinta Sebab, aku masih merasakan patah hati karena kisah sebelumnya Namun segalanya menjadi berbeda Ketika waktu perlahan menarikku masuk ke dalam duniamu Harapan demi harapan mulai tercipta, Mimpi dan angan-angan seringkali terngiang di kepala Iya.. Kamu berhasil membuatku jatuh cinta Hingga aku lupa, bahwa patah hati bisa saja kembali terasa Dan benar saja, Bahagiaku bersifat sementara Indahnya hanya bayangan semu Sampai akhirnya kembali menjadi sendu Tidak.. Ini bukan salahmu Aku hanya terlalu berharap Terlalu banyak berangan Sementara hati kita tidak pernah sejalan Jika aku bisa meminta Aku ingin kamu pergi saja Pergi dari hidupku Pergi dari hatiku Pergi dari ingatanku Agar aku ...

Pria Perantara Hidayah (1)

Terimakasih telah menjadi perantara dalam hijrahku. Untukmu yang sempat singgah namun cepat berlalu. Meninggalkan luka dan pilu Aku tak tahu mengapa harus kamu yang melukaiku Aku pun tak tahu bahwa kamu juga lah yang menjadi perantara dalam hidayahku Dulu kurasa hijrahku semata karena mu Ingin tampil yang terbaik didepanmu Ingin dan ingin lebih wah dibanding wanita disekitarmu Awalnya ya memang seperti itu Ku tahu kau sangat menyukai wanita berjilbab lebar Kau yang mengikuti organisasi keagamaan Dan kau yang menyukai wanita yang pandai mengaji Aku tertarik padamu Aku ingin menjadi seperti yang kau sukai Ini memang salahku Harusnya kalau cinta itu harus menerima apa adanya kan? Iya ini murni kesalahanku Aku yang mulai hanyut dalam rasa Memutuskan untuk merubah segalanya Pakaian, jilbab, dan tutur kata Semua aku ubah sedemikian rupa Itu semua alasanya karena mu, wahai pria Ketika aku ditanya teman-temanku "Ada angin apa?" Ku hanya tersenyum Tidak ada ap...

Stalker

Hampir setahun berlalu. Tidak. Aku tidak ingin tahu kabarmu, karena tanpa aku bertanya pun aku sudah tahu. Kau baik-baik saja. Jika kau mengira aku punya orang baru untuk dikagumi. Kau salah. Karena nyatanya sampai saat ini hanya kau yg mengagumkan. Dirimu sedang di Jakarta? Ya kan? Aku tau. Sepertinya aku selalu tau ya tentangmu. Ini lah aku si wanita yang gemar stalking akun sosial mu. Jangan risih ya. Aku hanya ingin tahu kegiatan mu saja. Mengagumi dalam kegelapan, tak kelihatan, itu menggembirakan. Bagaimana tidak, aku bisa tahu tentangmu tanpa perlu bertanya padamu.