Kau Begitu Tega

Memang benar ada rasa yang bersemayam.
Bersama luka yang dalam.
Beribu kali hatiku di tikam.
Dalam diam dengan kejam.

Aku hanya bisa tersenyum.
Saat hatiku hancur tanpa ampun.

Pertanyaan dari kekecewaan meminta jawabanmu.
Sebegitu tegakah kau mendorongku?
Saat aku kau bawa ke tempat tertinggi itu?
Kau tahu?
Sayapku dengan sengaja ku patahkan saat aku menemukanmu
Karena ku kira, kau lah sayap terbaikku.

Namun? Aku sangat salah.
Kau memang membawaku terbang setinggi-tingginya.
Lalu kau hempaskan aku begitu kencangnya.
Hingga aku jatuh sedalam-dalamnya.

Seketika ada yang mati dalam diri.
Ia yang sempat ku percayai.
Karena seribu janji.
Untuk kau jaga tanpa terlukai.
Sungguh, ia sangat berarti.
Namun, dengan tega kau malah membuatnya mati.
Kau tahu apa yang ku maksud ini?
Ia adalah hati.

Bagimu janji hanya untuk penenang keadaan.
Bahkan hanya gurauan.
Namun, bagiku? Itu suatu keseriusan.
Yang tak bisa menjadi bahan permainan.

Kepercayaan ku yang begitu besar.
Kini hilang bersama petir yang menggelegar.
Dari sekian banyak perih yang menyambar.
Aku pun jadi sadar.
Bahwa bertahan bukanlah pilihan yang benar.

Sampai kapanpun yang ku tunggu tak akan pernah terjadi.
Jika aku berharap padamu akan sebuah keindahan menghampiri.
Nyatanya? Bersama hitam pekat selamanya aku terkunci.
Karena aku salah berharap mendapat pelangi saat malam hari

Aku berhenti dari kisah ilusi.
PadaNya kini ku rajut mimpi.
Aku percaya pada Sang Ilahi.
BersamaNya akan ku temukan pelangi.

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan