Tentangmu

Tentangmu, yang ku rindukan.
Aku senang dengan rintik-rintik hujan.
Hadirnya sangat menenangkan.
Membawa kedamaian dan lantunan penuh harapan.
Tak bohong, aku jadi mengingatmu perlahan-lahan.

Kata orang hujan membuat hati mengingat kenangan.
Bahkan ada yang tak bisa lari dari kenangan.
Hatinya dihujani air kenangan dan rintik-rintik kenyataan.
Menyesakkan mungkin, tapi ada pula yang menyenangkan.
Tak jarang buat mereka tersenyum lalu diam seketika bak tersiksa.
Itu sering menimpaku, dulu.
Sebelum ku tahu cara menempatkan rasa sesuai fitrahnya.

Tentangmu, yang ku rindukan.
Sayangnya aku tak punya banyak kenangan.
Sebab kau adalah sosok baru yang hadir di kehidupanku.
Aku baru mengenal rindu yang tak biasa sejak mengetahui tentangmu.
Aku baru merasakan cinta yang sama-samar sejak ada engkau.
Dan ku lalui semua ini dengan menyesuaikan kehendak hati
bersama kehendak Sang Pemilik hati.

Menyadari bahwa diam dalam rasa yang mendalam memang bukan penyelesaian.
Tapi, ini adalah upaya penjagaan ketika aku belum mampu mengungkapkan.
Pada tahap ini, aku masih belajar mengendalikan naluri yang ku sebut cinta.
Mungkin tepatnya adalah kekaguman semata.
Sedangkan cinta terbesar telah kutujukan hanya kepada-Nya.
Dan pada saat ini, aku hanya bisa berusaha sambil memperbaiki pribadiku yang dulu berantakan. Bagaimana tidak, aku bahkan pernah berpacaran. Menyesalkan.

Kini, semoga Allah mengizinkan untuk hati ini tetap di jalan-Nya.
Berharap tak tergoda dengan godaan hawa nafsu untuk meluapkan perasaan yang belum sampai pada waktunya.
Hati ini butuh bersabar, diri ini perlu ikhtiar, dan seluruh jiwa raga ini telah berserah hanya kepada Allah.

Allah sebaik-baik penolong yang memberi ketentraman di hati insan menuju kebaikan.
Allah, izinkanlah ku tetap bertahan meski rindu memberontak ingin disampaikan.
Cukup kepada Engkau aku menyampaikan.
Sebelum nantinya tiba waktu yang Kau izinkan.




Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan