Kamu Pergi
Beberapa waktu lalu kau sempat hadir. Meskipun hanya sekejap, kau merubah segalanya.
Perkenalan yang membawaku jatuh kembali pada peritiwa yang sudah lama kuhindari. Peristiwa itu bernama 'Jatuh Cinta'
Ya, aku jatuh cinta. Mungkin terlalu cepat bahwa aku bilang ini cinta. Secepat ini aku menjatuhkan hati padamu, walau ku tahu hatimu entah kau jatuhkan pada siapa.
Di sepanjang perkenalan kita, kamu selalu menunjukkan sikap yang tak biasa dan tak mampu ku cerna oleh mata. Melalui sikapmu seolah aku merasa bahwa hatimu memang sudah kau jatuhkan kepadaku. Melalui sikapmu aku sempat terbang melayang.
Ah, aku terlalu percaya diri meyakini bahwa hatimu dan hatiku akan menyatu.
Semenjak mengenalmu ada yang berbeda pada diriku.
Bibirku selalu mengembangkan segaris senyum. Dan kau tahu alasan dibalik itu? Kamu. Iya kamu.
Empat huruf yang selalu membuatku rindu. Yang selalu memenuhi ruang kalbu.
Kini kau telah pergi dari lingkunganku.
Kamu bilang kamu akan mensukseskan diri kemudian akan mencari bidadari hati. Kalau gitu selamat mencari ya.
Aku tahu bukan aku yang akan kau tuju. Tapi yakinlah dalam do'aku selalu terselip namamu.
Aku memang terlalu bodoh mengira bahwa kita akan berjodoh.
Kadang Tuhan hanya mempertemukan, bukan menyatukan.
Seperti kita. Seperti pertemuan kita, perkenalan kita, yang berlalu begitu saja.
Sebenarnya maksud kamu dulu mengetuk hatiku untuk apa? Tak berniat masuk kah?
Haha, sudah kuduga akhir dari sebuah cerita cinta tidak ada yang bahagia. Semua luka. Semua lara.
Sungguh, sebuah cinta yang istimewa sepertinya hanya cinta Tuhan pada makhluk-Nya.
Aku percaya itu.
Selamat tinggal kamu.
Selamat tinggal, kini aku harus merelakan pada diri yang sempat hampir ku miliki.
Comments
Post a Comment