Nothing is Impossible

Aku mengagumi salah satu makhluk ciptaan-Mu yang taat kepada-Mu.
Aku tidak tau apa kah ini bisa disebut cinta atau tidak. Yang ku tau, cinta datangnya dari hati. Tapi, aku belum memastikan bahwa hatiku mencintainya.
Aku juga faham, bahwa hal yang paling menyakitkan itu ketika kita berharap lebih kepada sesama manusia.

Ya Allah, dia begitu taat kepadamu. Keimanan yang teguh dan ibadahnya yang rajin. Itu yang membuat aku terpukau. Maha suci engkau yang telah menciptakan makhluk seindah itu. Bukan saja kepribadian nya yang menyejukkan hati, tapi wajahnya pun terasa tenteram ketika aku memandanginya.
Astaghfirullahaldzim, apa yang telah aku lakukan. Aku memandang dia, padahal itu termasuk zina mata. Bahkan memikirkannya saja itu dikategorikan zina.

Lantunan ayat suci yang ia bacakan dimushola, teramat indah ditelinga. Selain suara ia yang merdu, ayat-ayat Allah itu juga indah ketika dibaca.

Untuk pertamakalinya kau tersenyum kepadaku. Akupun membalas senyuman itu. Dan subhanallah, lagi-lagi aku tidak bisa berhenti memikirkan dia dan senyumnya yang ditujukan padaku.

Aku dan dia ingin melaksanakan sholat dzuhur berjamaah dalam 1 mushola.
Ketika aku melepas sepatu, aku terpesona oleh dia yang rambutnya tersiram air wudhu. Seperti ada cahaya yang muncul. Bagiku, pria yang rambutnya klimis terpoles minyak rambut itu memang menawan. Tetapi, rambut yang basah karena air wudhu itu yang idaman.

Sebentar lagi, selesai ujian. Dia akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengar-dengar ia ingin masuk Universitas Gajah Mada. Yah, semoga aja ya kau diterima disana. Aamiin. Aku selalu mendo'akan yang terbaik untukmu. Semoga kau selalu dalam lindungan-Nya.

Apa setelah dia menyelesaikan pendidikan disekolah ini aku masih bisa melihat dia lagi? Bertemu dia lagi? Melihat senyumnya lagi? Mendengar lantunan suara mengajinya lagi? Shalat berjamaah dalam 1 mushola lagi?
Bahkan jarak diantara aku dan dia itu jauh.
Sungguh, setelah kau menyelesaikan pendidikan di sekolah ini aku pasti merasakan rindu yang amat dalam dan tak berujung.

Nothing is impossible. Kalau memang Allah mengizinkan kita bertemu, pasti kita akan dipertemukan kembali. Bukan sebagai adik dan kakak kelas. Melainkan dalam sebuah hubungan yang halal.
Mungkin saja suatu saat kau memang benar jodohku. Kau masih dirahasiakan oleh Allah. Mungkin saja. Iya atau tidaknya itu semua Allah yang ngatur. Saat ini aku masih harus memperbaiki diri menjadi wanita yang taat pada Allah, sama sepertimu.
Pepatah mengatakan:
Jodoh ibarat cermin.
Apa yang kau lihat itulah yang kau dapat.
Semoga aku dan kamu akan dipertemukan dalam suasana yang membawa kedamaian. Dan aku selalu berdoa bahwa kau lah imamku kelak. Yang akan menjadi pembimbing dalam rumah.

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan