Remuk Redam
Aku tau mungkin kau datang hanya untuk sekejap membuatku senang. Namun, siapa yang tahu kau akhirnya memilih untuk tetap pergi.
Hey! Kau tahu kan bagaimana keadaan hati yang telah tertata rapi lalu kau hancurkan? Iya. Berantakan.
Kau tega dengan hatiku? Haha. Kau tak lebih dari seorang pengecut.
Kau datang dengan segala macam bentuk perhatian. Lalu, setelah kau berhasil membuatku jatuh kedalam duniamu. Malah kau pergi meninggalkanku tanpa jejak.
Aku yang bodoh. Tak seharusnya ya, aku menanggapi semua itu dengan serius. Haha, aku memang bodoh diantara yang bodoh.
Dari awal memang sudah terbaca. Tiada akhir yang bahagia. Namun, lagi-lagi aku yang bodoh. Masih saja aku mau membukakan pintu hatiku yang telah kututup rapat selama bertahun-tahun ini.
Lalu kau datang, masuk kedalam hatiku. Disana terdapat sekeping hati yang telah berhasil ku tata rapi. Kau menyentuh hati itu. Tapi, kau bukannya memoles hatiku dengan pernak pernik bahagia, malah kau hancurkan dengan bom cintamu yang palsu.
Kini, hati itu kembali rusak. Aku harus bagaimana? Menyusun dan menata ulang bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu dan proses yang lama.
Andai kau mempunyai perasaan, mungkin tak segila ini yang kau perbuat.
Hehe, sudah terjadi seperti ini aku cuma bisa diam?
Aku gadis tolol. Tak seharusnya aku diam begini.
Kini aku hanya bisa merasai hati yang telah remuk redam ini.
Lalu kau? Kau pergi begitu saja melewatkanku.
Kau tak lebih dari sekedar pria pengecut.
Comments
Post a Comment