Kau

Hay, sepertinya kau sedang lelah ya? Sampai-sampai kau tidur dikelas. Kau tidur dengan posisi telentang diatas 3bangku yang dijadikan satu dan tas sebagai bantalnya. Deru nafasmu, perutmu yang turun naik mengikuti irama tarikan nafasmu, matamu yang dihiasi bulu mata lentik namun terpejam, dan aku memperhatikan semua yang ada padamu.
Dari ujung kaki sampai kepala aku memandangimu. Kesempatan emas yang tak boleh dilewatkan, karena dengan situasi yang seperti ini aku bisa puas memandangimu.
Seperti nya kau tidur pulas sekali tak memerdulikan didepan ada guru yang sedang menjelaskan. Tak biasanya ya kau selelah itu. Aku tak tahu apa sebabnya. Lalu tiba-tiba "Prakk!!!" suara penghapus papan tulis yang dilemparkan guru itu ke arahmu. Kau kaget. Aku senang sekali melihat ekspresi wajah kaget mu itu. Kau langsung terbangun dengan mata yang merah dan sedikit menguap. Terus kau mencari minum dengan badan limbung, kau minta minum sama Pino tapi Pino tidak memberikan nya, kau minta sama Dini dan langsung dikasih.
Lalu setelah itu, kau kembali ke tempat duduk semula yaitu disebelahku.
Entah aku harus senang atau gelisah karena duduk bersebelahan dengan orang yang aku suka. Mungkin senang mungkin juga gelisah entah lah semua itu tergantung suasana hati dan aku tak mau terlihat salah tingkah didepan mu.
Tetapi, beberapa menit kemudian setelah energimu terkumpul lagi kau malah pindah tempat duduk. Kau memilih duduk disebelah Lina, wanita yang menyukaimu juga. Aku tak mungkin bisa menahanmu untuk tetap duduk disebelahku. Dan apa yang terjadi seteah kau duduk disamping dia? Badan mu segar kembali dan kau terus mengganggu Lina dengan kekonyolanmu. Lalu Lina menanggapi dengan lelucon nya yang juga konyol dan kau tertawa oleh lelucon nya Lina.
Aku iri deh sama Lina, dia bisa membuatmu tertawa lepas seperti itu. Hebat ya Lina bisa menjadi alasan dibalik tawamu.
Hehehe aku mana bisa seperti itu? Jangan kan ingin membuatmu tertawa, bicara saja kita jarang yah.
Aku cemburu oleh perlakuanmu kepada Lina. Dengan kejahilan dan keanehan tingkahmu kalian bisa sedekat itu. Aku ingin menjadi orang yang kau jahili dan aku ingin membuatmu tertawa dengan lelucon ku.
Memang menjadi gadis introvert dan super pengkhayal itu tidaklah begitu indah. Khayalan ku tak sesuai kenyataan. Ekspetasiku terlalu tinggi dan semesta yang terlambat menyadarkan.
Kenapa imajinasi dalam otakku selalu tentangmu? Tak bisa kah kau berhenti bermain di alam khayalku? Berhenti di alam khayal tetapi menjelma jadi kenyataan. Sulit ya, membuat apa yang kita inginkan jadi kenyataan.

Comments

Popular posts from this blog

Hmm

Bisa Apa? Bisa Gila

Akan Ku Usahakan